Permainan kartu gapleh merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Hampir di setiap daerah, permainan ini dikenal dan sering dimainkan saat berkumpul bersama keluarga, teman, atau tetangga. Gapleh sering dimainkan secara santai, namun tetap menuntut strategi dan kejelian.
Meski sudah sangat akrab di kehidupan masyarakat, tidak banyak orang yang mengetahui asal usul kartu gapleh, bagaimana sejarahnya, dan bagaimana permainan ini bisa berkembang hingga menjadi bagian dari budaya permainan rakyat. Artikel ini akan mengulas secara lengkap sejarah kartu gapleh dari awal kemunculannya hingga popularitasnya di Indonesia.
Apa Itu Kartu Gapleh?
Kartu gapleh adalah permainan yang menggunakan kartu domino, bukan kartu remi. Satu set kartu gapleh terdiri dari 28 kartu, yang masing-masing memiliki dua sisi dengan jumlah bulatan (mata) dari 0 hingga 6.
Setiap kartu domino memiliki kombinasi angka, misalnya:
- 0–0
- 3–5
- 6–6
Permainan gapleh dimainkan dengan cara menyambungkan kartu berdasarkan jumlah mata yang sama, dengan tujuan menghabiskan kartu lebih dulu atau mendapatkan nilai terendah saat permainan berakhir.
Asal Usul Domino di Dunia
Untuk memahami asal usul kartu gapleh, kita perlu menelusuri sejarah domino, karena gapleh merupakan salah satu variasi permainan domino.
Domino Berasal dari Tiongkok
Domino diyakini berasal dari Tiongkok sekitar abad ke-12. Permainan domino awalnya dikembangkan dari sistem permainan dadu. Domino Tiongkok memiliki jumlah kartu lebih banyak dibanding domino modern, dan sering digunakan dalam berbagai permainan rakyat.
Domino di Tiongkok bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian dari budaya sosial dan tradisi keluarga.
Penyebaran Domino ke Eropa
Pada abad ke-18, domino mulai dikenal di Eropa, terutama di Italia dan Prancis. Di Eropa, domino mengalami penyederhanaan bentuk dan aturan.
Ciri khas domino Eropa:
- Jumlah kartu dikurangi menjadi 28
- Menggunakan kombinasi angka 0–6
- Bentuk kartu persegi panjang seperti yang kita kenal sekarang
Domino kemudian menyebar ke berbagai negara melalui jalur perdagangan dan kolonialisme.
Masuknya Domino ke Indonesia
Domino masuk ke Indonesia melalui:
- Pedagang asing
- Pengaruh kolonial
- Interaksi budaya antarnegara
Seiring waktu, masyarakat Indonesia mengadaptasi permainan domino menjadi berbagai bentuk permainan lokal, salah satunya adalah gapleh.
Nama “gapleh” sendiri berasal dari istilah lokal yang digunakan di beberapa daerah di Jawa dan kemudian menyebar secara nasional.
Asal Usul Nama Gapleh
Tidak ada catatan sejarah tertulis yang pasti tentang asal kata “gapleh”. Namun, secara lisan dan budaya, kata gapleh diyakini berasal dari:
- Sebutan lokal untuk kartu domino
- Istilah permainan rakyat yang berkembang di masyarakat
Di beberapa daerah, permainan ini juga dikenal dengan nama lain seperti:
- Domino
- Gaplek
- Qiu-qiu (variasi berbeda)
Namun secara umum, istilah gapleh paling populer untuk menyebut permainan domino tradisional di Indonesia.
Perkembangan Permainan Gapleh di Indonesia
Gapleh berkembang pesat karena:
- Aturannya sederhana
- Bisa dimainkan oleh berbagai usia
- Tidak memerlukan alat khusus
- Cocok untuk permainan kelompok
Permainan ini sering dimainkan di:
- Pos ronda
- Warung kopi
- Acara keluarga
- Lingkungan desa dan kota
Gapleh menjadi sarana hiburan sekaligus media interaksi sosial.
Ciri Khas Permainan Gapleh
Beberapa ciri khas permainan gapleh di Indonesia antara lain:
1. Sistem Giliran
Permainan dilakukan secara bergiliran searah jarum jam.
2. Sambung Mata yang Sama
Kartu hanya bisa diletakkan jika memiliki jumlah mata yang sama dengan ujung kartu di meja.
3. Strategi Menyimpan Kartu
Pemain harus pandai mengatur kartu agar bisa menghabiskan kartu lebih dulu.
4. Sistem Nilai
Jika permainan buntu, pemenang ditentukan dari jumlah mata kartu yang tersisa paling sedikit.
Gapleh sebagai Permainan Tradisional
Meskipun berasal dari luar negeri, gapleh telah bertransformasi menjadi permainan tradisional khas Indonesia. Permainan ini:
- Diajarkan secara turun-temurun
- Dimainkan lintas generasi
- Menjadi bagian dari budaya nongkrong dan kebersamaan
Gapleh juga sering dimainkan tanpa taruhan, murni sebagai hiburan dan pengisi waktu luang.
Perbedaan Gapleh dengan Domino Internasional
Walaupun menggunakan kartu yang sama, gapleh memiliki perbedaan dengan domino internasional.
Perbedaan utama:
- Aturan lebih fleksibel
- Penekanan pada kebersamaan, bukan kompetisi serius
- Banyak variasi lokal aturan main
- Tidak terikat standar internasional
Hal ini membuat gapleh terasa lebih santai dan akrab.
Gapleh di Era Modern
Di era digital, gapleh tidak hanya dimainkan secara langsung, tetapi juga:
- Tersedia dalam bentuk aplikasi game
- Dimainkan secara online
- Dipertandingkan secara virtual
Meski begitu, versi tradisional tetap memiliki daya tarik tersendiri karena menghadirkan interaksi sosial secara langsung.
Nilai Budaya dalam Permainan Gapleh
Gapleh bukan sekadar permainan, tetapi juga mengandung nilai budaya, seperti:
- Kebersamaan
- Sportivitas
- Kesabaran
- Strategi dan perhitungan
Permainan ini sering menjadi sarana komunikasi dan mempererat hubungan antarindividu.
Mengapa Gapleh Tetap Populer?
Ada beberapa alasan mengapa gapleh tetap bertahan hingga sekarang:
- Mudah dipelajari
- Tidak membutuhkan biaya besar
- Bisa dimainkan kapan saja
- Cocok untuk berbagai kalangan
- Mengandung unsur hiburan dan tantangan
Gapleh menjadi bukti bahwa permainan sederhana bisa bertahan lintas zaman.
Kesimpulan
Asal usul kartu gapleh tidak bisa dilepaskan dari sejarah domino yang berasal dari Tiongkok, kemudian berkembang di Eropa, dan akhirnya diadaptasi oleh masyarakat Indonesia menjadi permainan rakyat yang khas. Gapleh telah menjadi bagian dari budaya permainan tradisional yang mengutamakan kebersamaan dan hiburan.
Hingga kini, gapleh tetap dimainkan dan dikenang sebagai permainan sederhana yang sarat nilai sosial dan budaya. Dengan memahami asal usulnya, kita bisa lebih menghargai gapleh sebagai warisan permainan rakyat yang patut dilestarikan.